Jumat, 23 November 2012

Otokritik Dua Puluh Lima Kekeliruan Kalangan Islam


  1. Senang membuat kerumunan, tidak rajin menggalang barisan 
  2. Suka marah, tidak suka melakukan perlawana
  3. Reaktif, bukan proaktif 
  4. Suka terpesona oleh keaktoran, bukan oleh wacana atau isme yang diproduksi/dimiliki aktor 
  5. Sibuk berurusan dengan kulit, tidak peka mengurusi isi 
  6. Gemar membuat organisasi, kurang mampu membuat jaringan 
  7. Cenderung memahami segala sesuatu secara simplistis/sederhana, kurang suka dengan kerumitan-kecanggihan padahal inilah adanya segala sesuatu itu 
  8. Sering berpikir linier tentang sejarah, kurang suka bersusah-susah memahami sejarah dengan rumus dialektika atau sinergi 
  9. Enggan melihat diri sendiri sebagai tumpuan perubahan, sebaliknya cenderung berharap perubahan dari atas/para pemimpin 
  10. Senang membuat program, kurang mampu membuat agenda 
  11. Cenderung memahami dan menjalani segala sesuatu secara parsial tidak secara integral (kaffah) 
  12. Senang bergumul dengan soal-soal jangka pendek, kurang telaten mengurusi agenda jangka panjang 
  13. Terus menerus menyerang musuh di markas besarnya, abai pada prioritas pertama menyerang musuh pada gudang amunisinya 
  14. Kerap menjadikan politik sebagai tujuan, bukan politik sebagai alat 
  15. Senang mengandalkan dan memobilisasi orang banyak atau massa untuk segala sesuatu, abai pada fakta bahwa perubahan besar dalam sejarah selalu digarap pertama-tama oleh creative minority 
  16. Senang berpikir bagaimana memakmurkan masjid, kurang giat dan serius berpikir bagaimana memakmurkan jemaah masjid 
  17. Senang menghapalkan tujuan sambil mengabaikan pentingnya metode, tidak berusaha memahami dengan baik tujuan itu sambil terus menerus mengasah metode 
  18. Senang merebut masa depan dengan meninggalkan hari ini atau merebut hari ini tanpa kerangka masa depan, bukannya merebut masa depan dengan mencoba merebut hari ini 
  19. Sangat pandai membongkar dan membongkar, kurang pandai membongkar pasang 
  20. Sangat cepat dan gegabah merumuskan musuh baru (dan lama), sangat lamban dan enggan merangkul kawan baru 
  21. Gegap gempita di wilayah ritual, senyap di wilayah politik dan sosial 
  22. Selalu ingin cepat meraih hasil, melupakan keharusan untuk bersabar 
  23. Senang menawarkan program revolusioner tapi abai membangun infrastruktur revolusi 
  24. Selalu berusaha membuat politik sebagai hitam putih, bukannya penuh warna tak terhingga 
  25. Sangat pandai melihat kesalahan pada orang lain kurang suka melihat intropeksi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar